Serang, 6 Mei 2025 — Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) sukses menggelar Seminar Nasional Pendidikan Fisika (SENDIKFI) 2025 dengan tema “Fisika untuk Masa Depan: Menyiapkan Pelajar untuk Revolusi Industri 5.0“
Sendikfi 2025 ini menghadirkan pemateri ternama dari dalam dan luar negeri, termasuk Prof. Henriette Tolstrup Holmegaard, Ph.D. dari University of Copenhagen, Denmark, yang memberikan perspektif global tentang pendidikan sains dan identitas siswa dalam STEM.
Seminar Utama: Kolaborasi Pemikiran Lokal dan Global
Kegiatan dibuka dengan sambutan dari berbagai pihak, termasuk Ketua Pelaksana, Ketua HIMAFI Untirta, Pembina Himafi Untirta, Ketua Jurusan Pendidikan Fisika FKIP Untirta, dan dibuka secara resmi oleh Dekan FKIP Untirta. Seminar utama menampilkan empat pemateri kunci:
Sesi 1: Transformasi Pembelajaran Fisika
Dimoderatori oleh Hayatining Suci Abdilah, S.Pd., M.Si.P, sesi ini menampilkan:
- Henriette Tolstrup Holmegaard, Ph.D. (University of Copenhagen)
- Membahas science identitydan tantangan partisipasi siswa dalam STEM, khususnya kelompok underrepresented.
- Menyoroti penelitiannya tentang ketimpangan gender dan praktik pengajaran inklusif di Denmark yang relevan dengan konteks Indonesia.
- Henriette menegaskan, “Pendidikan sains harus membangun rasa kepemilikan siswa atas ilmu yang dipelajari, bukan sekadar transfer pengetahuan.”
2. Dr. H. Yayat Ruhiat, M.Si. (Untirta)
- Memaparkan integrasi teknologi dan pendekatan human-centered design dalam kurikulum fisika untuk menyongsong Revolusi Industri 5.0.
Sesi 2: Riset Fisika dan Pembelajaran Fisika
Digelar secara hibrida melalui aplikasi Zoom Meeting dan dimoderatori oleh Dr. Herianto, M.Pd., dengan pembicara:
- Cahyo Aji Hapsoro, M.Si. (Universitas Negeri Malang)
- Menjelaskan perkembangan geofisika dalam pengembangan energi terbarukan dan implikasinya bagi pendidikan.
- Tsania Nur Diyana, M.Pd. (Universitas Negeri Yogyakarta)
- Memfokuskan pada penelitian belief and attitudedalam pembelajaran fisika, serta alat asesmen untuk mengukur hal tersebut.
Seminar Paralel
Sesi paralel menampilkan pemakalah dari mahasiswa dan peneliti muda, dengan topik seperti:
- AI dan Augmented Realitydalam modul pembelajaran.
- Analisis miskonsepsi siswa menggunakan pendekatan Rasch.
- Pemanfaatan limbah untuk material edukasi fisika.
Sesi dipandu oleh moderator Nazwa Widya Putri dan Anggita Widia Astuti. Seminar paralel ini menunjukkan dinamika generasi baru dalam riset pendidikan.
Hasil seminar akan dipublikasikan dalam jurnal terakreditasi dan prosiding ber-ISSN.
Kolaborasi dan Sinergi
Sendikfi 2025 tidak hanya menjadi wadah bertukar ide, tetapi juga langkah nyata dalam memajukan pendidikan fisika yang adaptif dan inklusif. Kehadiran Prof. Henriette dari University of Copenhagen memberikan warna internasional sekaligus membuka pintu kolaborasi global. Dengan semangat Revolusi Industri 5.0, acara ini mengukuhkan komitmen Untirta untuk terus berinovasi dalam pembelajaran sains, siap mencetak generasi pelajar yang kompeten dan berkarakter. Harapannya, sinergi antara akademisi, peneliti, dan praktisi pendidikan seperti ini dapat terus terjalin, membawa dampak positif bagi kemajuan sains di Indonesia dan dunia.
